Sabtu, 26 November 2011

PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DALAM PANDANGAN EKONOMI DAN POLITIK ISLAM

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab

Pendahuluan
        Pada dasarnya program Keluarga Berencana (KB) adalah program pemerintah untuk menahan/menekan tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Atau dengan kata lain menstabilkan jumlah penduduk dengan jumlah makanan (kekayaan) yang tersedia. Tingginya pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi dengan tingginya pertumbuhan kekayaan tentu akan berdampak tidak baik, karena akan ada penduduk yang tidak mendapat kekayaan tersebut.

Sabtu, 19 November 2011

SEJARAH SISTEM POLITIK INDONESIA PRA PROKLAMASI

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab

Pra Pendudukan Penjajah Asing/Barat
Sistem politik (pemerintahan) di Nusantara pada abad 4 Masehi (tahun 300an) adalah berupa kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha yang secara geografi dan geopolitik terpisah.

Sabtu, 16 April 2011

TEORI MIKRO - MAKRO EKONOMI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab

Pendahuluan
Pada setiap Perguruan Tinggi di Indonesia bahkan di dunia, yang didalamnya terdapat program ekonomi, ada dua mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswanya, yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro, baik pada jurusan Akuntansi, Pembangunan maupun Manajemen.

KONSEP ZAKAT HARTA DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM PADA SISTEM PEMERINTAHAN KHILAFAH ISLAM

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab


Pendahuluan
Posisi zakat saat ini baik di negeri muslim Indonesia atau bahkan di belahan dunia lainnya, sifatnya berupa sukarela. Betapa tidak, walaupun secara teks terdapat dalam Al-Qur’an tentang kewajibannya, namun masyarakat muslim saat ini dapat memilih dengan mudah untuk membayar zakat dari hartanya atau tidak membayarnya, tanpa rasa takut akan adanya pihak yang memaksanya untuk mengeluarkan zakat dari hartanya.

Selasa, 22 Februari 2011

MENYINGKAP PROSES TERBENTUKNYA HARGA BBM DI INDONESIA DAN DI DUNIA

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab

Pendahuluan
Setiap hari di negeri ini (Indonesia) hampir 1 juta barel minyak mentah yang diangkat dari perut bumi. Tepatnya kira-kira 950.000 barel. Jumlah tersebut setara dengan 159 juta liter.

Indonesia berpenduduk 230 juta jiwa, dan konsumsi BBM setiap harinya sebesar 1,6 juta barel per hari (254 juta liter), lebih besar dari jumlah minyak mentah yang diangkat dari perut bumi. Dengan demikian, negara kita berstatus sebagai penghasil minyak lebih banyak dari pada sebagai konsumen murninya. Artinya, walaupun Indonesia sebagai penghasil minyak, namun kebutuhannya lebih besar dari penghasilannya. Akan tetapi, kebutuhan akan minyak yang tidak dapat ditopang oleh penghasilan minyak dalam negeri, ternyata lebih kecil dari kebutuhan akan minyak yang dapat ditopang oleh penghasilan minyak dalam negeri.


Minggu, 16 Januari 2011

INDONESIA NEGARA KORBAN EKONOMI KAPITALISME

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab


Pendahuluan
Saat peradaban Barat memasuki masa Renaissance dan kemudian mencapai revolusi industri antara abad 15 hingga abad 18 M. Dunia Islam yang sebelumnya berada diatas perdaban barat, kini mulai tertinggal, semakin lama ketertinggalan itupun semakin jauh, hingga jaraknya laksana sebuah titik hitam yang semakin mengecil dikejauhan apabila mata yang memandang.

Pada masa tersebut dunia Barat banyak mengalami perubahan diseluruh aspek kehidupan, dimulai dengan kemajuan ilmu pengetahuan (exp: isu heliosentris), dilanjut dengan perubahan sistem politik (exp: Demokrasi-sekulerisme), kemudian perkembangan teknologi (exp: penggunaan mesin uap), hingga perkembangan ilmu ekonomi.

CARA ISLAM ATASI MENJAMURNYA PEJABAT-PEJABAT KORUP

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab


Pendahuluan
Sebuah kesalahan besar bila menganggap kerusakan pemerintahan di era Orde Baru adalah akibat kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), sehingga memberikan solusi pada era Reformasi untuk mengganti orang-orang yang dahulu terlibat praktek KKN.

Apabila kita menganggap rusaknya Orde Baru adalah akibat system pemerintahan demokrasi yang rusak, maka kita akan memberikan solusi dengan system pemerintahan alternative, yaiu Khilafah Islamiyah. Berbeda bila kita menganggap rusaknya Orde Baru adalah akibat rusaknya orang-orang yang memangku jabatan, maka kita akan memberikan solusi untuk sekedar mengganti orang-orang tersebut. Dan demikianlah anggapan kebanyakan orang saat menuntut Orde Baru untuk runtuh dan berganti dengan era  Reformasi..